Selasa, 07 November 2017

Pertujukan Longser Digelar di Pendopo DPRD Kota Cimahi


Minggu, 1 Oktober 2017 | 17:48 WIB
Wartawan: Whisnu Pradana
KOMUNITAS seni Bandungmooi Cimahi menyelenggarakan penampilan longser dengan judul "Euis dan Siluman Munding Dongkol", di Pendopo DPRD Kota Cimahi, Minggu (30/9/2017).

Menurut Hermana, sutradara longser, ide awal menampilkan longser tersebut berdasarkan buruknya kondisi lingan di Kota Cimahi, khususnya di wilayah Cimahi Selatan.

"Pertunjukan longser ini merupakan kritik sosial terhadap maraknya alih fungsi lahan pertanian dan perkebunan atau daerah resapan air bersih, menjadi pemukiman. Alih fungsi ini selain menyebabkan berkurangnya sumber air bersih juga menyebabkan banjir," ucap Hermana saat ditemui di Pendopo DPRD Cimahi, Jalan D. Karmita.

Longser Euis dan Siluman Munding Dongkol mengisahkan Euis, sang pemeran utama, yang diberitakan hilang setelah menjelang magrib saat ibunya menyuruhnya mengambil air di sumber mata air dekat aliran sungai.

Masyarakat menuding Euis hilang dibawa oleh Siluman Munding Dongkol, mahluk gaib yang menguasai aliran sungai di wilayahnya. Isu beredar Euis dijadikan tumbal atau persembahan oleh Nyimas Titi, seorang pengusaha yang dianggap telah bersekutu dengan Siluman Munding Dongkol.

Selain heboh karena hilangnya Euis, masyarakat juga digemparkan oleh langkanya air bersih dan adanya wabah penyakit yang menimpa sebagin besar masyarakat di sekitar bantaran sungai dan sudah banyak yang meninggal.

Tudingan sumber penyakit itu pun tertuju pada Siluman Munding dongkol yang sedang minta banyak korban.

Namun, diantara masyarakat ada juga yang tidak percaya dengan tahayul atau mitos Siluman Munding Dongkol. Mereka mengatakan bahwa sumber penyakit itu muncul disebabkan air yang digunakan masyarakat telah tercemar oleh limbah.

Sumber mata air yang ada, juga mengalami kekeringan lantaran hilangnya tempat serapan air karena lahan pertanian dan hutan lindung sudah sangat berkurang karena alih fungsi menjadi pemukiman.

Euis yang beberapa lama telah hilang, ditemukan telah menjadi mayat. Dikabarkan Euis meninggal bukan karena dipersembahkan pada Siluman Munding Dongkol, namun jatuh terpeleset dan terbawa arus sungai. Mayatnya ditemukan di kubangan tak jauh dari tempatnya terjatuh.

"Berangkat dari kondisi lingkungan yang semakin rusak, seperti kasus limbah batubara di Cibodas Cimahi Selatan, kekeringan setiap memasuki kemarau, dan banjir memasuki musim hujan," beber Hermana sang sutradara.

Disisi lain kebiasan buruk masyarakat dan perusahaan membuang sampah atau limbah ke sungai menyebabkan air sungai tercemar dan mengacam kelasungan hidup masyarakat di sekitar sungai dan ekosistem.

"Semoga dari longser ini, selain menghibur kami juga ingin menyampaikan kritik terhadap pemerintah, yang seakan tutup mata melihat buruknya kondisi lingkungan Cimahi," jelasnya.
Editor: H. Dicky Aditya

Tidak ada komentar: